Indonesia
Hubungan diplomatik antara Polandia dan Indonesia dimulai pada 19 September 1955.
Kerja sama politik
Sejarah
Pada zaman kolonial, sejumlah warga negara Polandia bekerja di Hindia Belanda. Penamaan Bandara Polonia (sekarang menjadi Pangkalan Militer Soewono) tidak lepas dari para warga negara Polandia tersebut. Nama tersebut terkait dengan baron Ludwik Michalski yang mengatur satuan penjaga Sultan Deli di Sumatra. Untuk membalas jasa baron tersebut, pada tahun 1872, beliau diberikan konsesi tembakau. Bandara Polonia, yang buka mulai tahun 1928, dibangun diatas konsesi tersebut, dan dinamai demikian sebagai pengingat akan riwayat kolonialnya.
Tahun 1914-1938, Józef Zwierzycki melaksanakan riset ilmiah di Hindia Belanda. Sebagai karyawan (dan kemudian direktur) dari Dutch Geological Survey (Survey Geologi Belanda), beliau mempunyai sumbangsih besar dalam penemuan deposit minyak dan gas, serta timah, emas, dan perak. Józef Zwierzycki pulalah yang membuat peta geologis pertama wilayah Indonesia sekarang. Beliau kemudian juga menjadi professor Politeknik Bandung (yang sekarang Institut Teknologi Bandung).
Pada 1934-1942 di Batavia (kini Jakarta) terdapat konsulat honorer Polandia. Konsulat tersebut meninggalkan nama Kawasan Polonia di Jakarta Timur.
Setelah kemerdekaan Indonesia dan penjalinan hubungan bilateral, presiden Sukarno mengunjungi Polandia pada 1959.
Pada era 60-an, beberapa pendeta Katolik Polandia mengunjungi Indonesia untuk menjalankan aktivitas misionaris. Beberapa dari mereka masih melayani hingga saat ini di Pulau Flores.
Kerjasama politis sejak tahun 1989
Setelah adopsi demokrasi oleh Polandia pada 1989, serta reformasi di Indonesia, hubungan bilateral kedua negara kian menghangat. Pada tahun 2003 presiden Indonesia Megawati Sukarnoputri mengunjungi Polandia. Lalu pada tahun 2013 presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga mengunjungi Polandia. Pada tahun 2004, presiden Polandia Aleksander Kwaśniewski mengunjungi Indonesia, dan pada 2005 perdana menteri Marek Belka dan selanjutnya tahun 2017, anggota Senat Stanisław Karczewski. Diluar kunjungan kepala negara, kontak antar parlemen juga berlangsung intens.
Kerjasama ekonomi
Indonesia merupakan mitra ekonomi yang penting bagi Polandia di kawasan Asia Tenggara. Indonesia dipandang mempunyai potensi yang signifikan, khususnya di bidang pertahanan, pertambangan (minyak, gas, dan batubara), produk industri kimia, agro-pangan, elektronik, transportasi laut, dan bidang pemeliharaan lingkungan hidup. Startup digital Polandia juga telah banyak menjangkau Indonesia. Sejak tahun 2016 Poland, izin impor produk olahan susu dari Polandia telah dibuka, dengan syarat bahwa produsennya telah mendaftarkan diri sebelumnya. Sekarang ini sedang diupayakan pembukaan perdagangan apel, blueberries, dan daging. Jumlah pengusaha Polandia yang tertarik memasuki pasar Indonesia semakin hari semakin banyak. Contohnya, sebuah perusahaan Polandia berencana membuka pabrik pemrosesan daging ayam di dekat Jakarta. Prime Minerals telah memulai kegiatan penambangan seng di Sulawesi Tengah. Rafako SA, sebuah perusahaan energi, tengah membangun pembangkit listrik tenaga uap di Lombok. Sejak tahun 2011, sebuah Klub Bisnis Polandia telah beroperasi di Jakarta, dan pada bulan November tahun 2018, Kantor Dagang Asing pada Agensi Investasi dan Perdagangan Polandia, diresmikan. Klub tersebut menawarkan bantuan pada entitas Polandia dan Indonesia yang ingin menjalin kerjasama, juga bagi perusahaan Indonesia yang ingin berinvestasi di Polandia.
Linkti
Kantor Investasi dan Dagang Polandia di Jakarta (menawarkan bantuan bagi perusahaan Polandia dan Indonesia yang ingin bekerjasama, serta pengaturan misi dagang dari Polandia)
Klub Bisnis Polandia di Jakarta (mengatur acara networking bagi pengusaha Indonesia dan Eropa)
Jaringan Bisnis Uni Eropa-Indonesia (laporan riset gratis per sektor tentang berbisnis di Indonesia, cukup dengan mendaftar)
Kamar Daganga Eropa
Kerjasama kebudayaan
Dialog antarbudaya dan antar agama, serta penyebaran nilai-nilai demokrasi, menjadi sarana yang penting bagi kerjasama politik antara Polandia dan Indonesia. Polandia dan Indonesia pernah menyelenggarakan tiga konferensi antar budaya dan antar agama (tahun 2011 di Krakow, tahun 2013 di Jakarta dan tahun 2015 di Białystok). Konferensi berikutnya dijadwalkan tahun 2020 di Indonesia.
Kerjasama pendidikan
Jalur Pendidikan di Polandia, karena kualitasnya yang tinggi serta harganya yang bersaing, menjadi pilihan yang menarik bagi warganegara Indonesia. Pendidikan di Polandia juga semakin popular di Indonesia, ditandai pesatnya pertumbuhan jumlah siswa yang belajar di Polandia. Sebagian memanfaatkan program beasiswa Ignacy Łukasiewicz dari pemerintah Polandia (untuk bidang Teknik). Warganegara Indonesia tercatat sebagai kelompok terbesar penerima program yang diselenggarakan Badan Pertukaran Akademik Nasional Polandia ini. Program beasiswa lain untuk Pendidikan di Polandia, didanai oleh provinsi Nusa Tenggara Barat. Universita-universitas di Polandia juga banyak yang tertarik untuk bekerjasama dengan institusi dari Indonesia. Banyak perjanjian kerjasama telah ditandatangani, contohnya Jagiellonian university,. University of Warsaw, University of Opole, Collegium Civitas, Vistula University, Warsaw University of Life Sciences, juga Gdynia dan Szczecin Maritime Universities. Indonesia juga menawarkan berbagai program beasiswa: Darmasiswa, yang dimanfaatkan oleh belasan warga Polandia tiap tahunnya, serta beasiswa Seni Budaya. Untuk meningkatkan kerjasama, Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi Polandia kini tengah merumuskan perjanjian dengan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Indonesia.
Ijazah Universitas dari kedua negara akan dilegalisasi: Ijazah Polandia oleh Kementerian Luar Negeri Polandia, lalu distempel oleh Kedutaan Besar Indonesia di Warsawa. Ijazah Indonesia dilegalisasi oleh Kementerian Hukum dan HAM Indonesia, lalu oleh Kementerian Luar Negeri, kemudian distempel oleh Kedutaan Besar Polandia di Jakarta.
Pengakuan ijazah universitas
Informasi umum tentang Pendidikan di Polandia; juga sarana pencarian bidang studi.
Program beasiswa Ignacy Łukasiewicz untuk warganegara Indonesia.
Kerjasama pembangunan
Setiap tahun, Polandia memberikan bantuan bagi proyek pembangunan di Indonesia, baik skala kecil maupun menengah. Prioritas penerima bantuan adalah provinsi Nusa Tenggara Timur, yang merupakan salah satu daerah paling tertinggal di Indonesia. Dana bantuan dari Polish Aid disalurkan untuk:
-
Tahun 2007-2010 dan 2013, untuk pembangunan dan pengadaan perlengkapan ruma sakit di Palangka Raya di Kalimantan Tengah,
-
2011 dan 2014 – pembelian peralatan medis dan perlengkapan anak untuk keluarga tertinggal di Timor,
-
2012 – renovasi asrama di Manufui di Timor,
-
2012 – pemberdayaan masyarakat tertinggal di Desa Sridadi village, Jambi, Sumatra, melalui penanaman hutan,
-
2013 – pembangunan asrama baru di Mena, Timor
-
2014 - Pembangunan asrama putri bagi pelajar di Kupang, Timor
-
2015 – bantuan bagi sekolah demokrasi di Aceh Utara;
-
2015 – pembelian peralatan air untuk sebuah sekolah di Opuri, Pulau Biak, Papua Barat
-
2015 – pembangunan dan pemasangan pompa tenaga matahari di Welula, Timor
-
2016 - Pembangunan fasilitas pengeringan kacang, serta renovasi gudang hasil bumi di Adonara, Flores
-
2017 – pembangunan sumur dan tangki air untuk penyediaan air bagi PAUD dan sekolah asrama yang akan dibangun di Kaniti, Timor
-
2018-2019- proyek pendidikan untuk melawan fenomena stunting pada bayi di kabupaten Manggarai di Flores
-
2019 – renovasi dan pengadaan perlengkapan pos medis yang sempat hancur karena gempa di Lombok bagian Timur Laut.